Harga Gula Bisa Tembus Rp 18.000-Rp 20.000 Per Kilogram pada 2024

Asosisi Gula Indonesia memperkirakan harga gula kristal putih atau konsumsi pada 2024 bisa mencapai Rp 18.000-Rp 20.000 per kilogram. Hal itu disebabkan oleh penurunan produksi gula nasional dan faktor musiman yang mendongkrak permintaan.

JAKARTA, KOMPAS — Asosisi Gula Indonesia memperkirakan harga gula kristal putih atau konsumsi pada 2024 bisa mencapai Rp 18.000-Rp 20.000 per kilogram. Hal itu disebabkan oleh penurunan produksi gula nasional dan faktor musiman yang mendongkrak permintaan.

Tenaga Ahli Asosisi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriyadi, Sabtu (9/12/2023), mengatakan, angka sementara produksi gula nasional pada 2023 sebanyak 2,27 juta ton. Produksi gula itu turun dibandingkan pada 2022 yang sebanyak 2,39 juta ton.

Penurunan produkasi gula itu terutama disebabkan kekeringan akibat El Nino. Dampak El Nino tersebut juga akan memengaruhi produksi tebu dan gula pada 2024.

Pascapanen, lanjut Yadi, banyak tanaman tebu keprasan yang mengering atau tumbuh pendek atau tidak normal. Tebu keprasan yang sudah mengering tidak bisa tumbuh lagi sehingga petani harus mengganti dengan tanaman baru.

Hal itu akan berpengaruh pada penurunan produksi tebu karena biasanya produksi tebu keprasan lebih tinggi dari tebu yang baru ditanam ulang. Sementara tebu keprasan yang tumbuh tidak normal juga akan menurunkan produksi.

”Jadi, ada gangguan pada fase pertumbuhan vegetatif tebu karena kekurangan air. Apalagi, di sejumlah daerah penghasil tebu, terutama Jawa Timur, curah hujan pada Desember ini masih di bawah normal,” ujarnya ketika dihubungi dari Jakarta.

Angka sementara produksi gula nasional pada 2023 sebanyak 2,27 juta ton. Produksi gula itu turun dibandingkan pada 2022 yang sebanyak 2,39 juta ton.

https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/12/09/harga-gula-bisa-tembus-rp-18000-rp-20000-per-kilogram-pada-2024

Mempertimbangkan faktor itu dan luas lahan tebu yang masih sama dengan tahun lalu, Yadi memperkirakan produksi gula dan tebu tahun depan akan turun. Produksi tebu pada 2024 diperkirakan 27-28 juta ton dan gula 2 juta ton.

Menurut Yadi, penurunan produksi tahun ini akan berpengaruh pada stok gula pada awal 2024. Pemerintah memperkirakan sisa stok gula pada 2023 yang dijadikan stok awal 2024 (carry over) sebanyak 1,6 juta ton, sedangkan AGI memproyeksikan hanya di 800.000-900.000 ton.

Di sisi lain, permintaan gula pada tahun depan akan meningkat akibat faktor musiman, yakni Pemilihan Umum 2024 dan Ramadhan-Lebaran. Padahal, musim giling tebu tahun depan baru akan dimulai pada Mei.

”Stok gula konsumsi pada Januari hingga April 2024 berpotensi mengalami krisis. Ujung-ujungnya, harga gula akan semakin naik tinggi, diperkirakan bisa mencapai Rp 18.000-Rp 20.000 per kg,” katanya.

(sumber :https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/12/09/harga-gula-bisa-tembus-rp-18000-rp-20000-per-kilogram-pada-2024 diakses:15-02-2024 12:13)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
Terhubung

Artikel Serupa